Monday, December 10, 2018

Bergabunglah Dengan Orang-Orang Top

Mark McCormack dalam bukunya What They Don’t Teach You In The Harvard Business School menceritakan sebuah studi di Harvard yang dilakukan dari tahun 1979 hingga tahun 1989.

Ditahun 1979, para lulusan jadwal MBA di Harvard ditanya, "Sudahkah anda memutuskan sasaran yang jelas, tertulis untuk masa depan anda dan membuat planning untuk mencapainya?"

Dari situ gres diketahui bahwa hanya 3% dari lulusan yang telah menulis sasaran dan rencananya. 13% punya target, tapi tidak menuliskannya. Dan 84% sama sekali tidak punya target, selain dari lulus dan menikmati demam isu panas.

10 tahun kemudian, tepatnya ditahun 1989, mereka menginterview lagi anggota kelas yang sama. Mereka menemukan bahwa dari 13% yang punya target, tapi tidak secara tertulis, mempunyai penghasilan dua kali lebih tinggi dibanding 84% siswa yang sama sekali tidak punya target.

Tapi yang paling mengejutkan, mereka menemukan bahwa dari 3% lulusan yang punya sasaran jelas, tertulis dikala meninggalkan Harvard, penghasilan mereka secara rata-rata, sepuluh kali lebih tinggi dibanding total penghasilan 97% dari lulusan.

Satu-satunya perbedaan antara kedua kelompok yaitu kejelasan mengenai sasaran yang mereka memutuskan untuk diri sendiri dikala mereka mulai bekerja.

Tidak Punya Petunjuk Jalan

Mengenai pentingnya kejelasan itu gampang untuk dipahami. Bayangkan kalau anda kalau anda datang dipinggiran sebuah kota besar, dan diperintahkan untuk menuju sebuah rumah atau kantor tertentu di kota tersebut.

Tapi berikut ini yang menarik. Tidak ada rambu-rambu jalan, dan anda tidak punya peta dari kota tersebut. Bahkan, anda hanya diberikan deskripsi yang sangat umum mengenai rumah atau kantor yang menjadi target.

Pertanyaannya adalah: Menurut anda, berapa usang akan butuh waktu bagi anda untuk menemukan rumah atau kantor di sebuah kota yang tidak mempunyai peta atau rambu-rambu jalan?

Jawabannya adalah: Mungkin seumur hidup. Sekalipun anda menemukan rumah atau kantor tersebut, itu sangat mungkin hanyalah sekedar kebetulan. Dan yang cukup menyedihkan, beginilah cara sebagian besar orang menjalani hidupnya.

Rata-rata orang memulai perjalanan hidup menuju sebuah dunia yang belum terpetakan tanpa petunjuk jalan. Ini sama dengan memulai hidup tanpa sasaran dan rencana. Dia hanya mengetahui banyak sekali hal dikala ia melewatinya.

Seringkali, sesudah bekerja selama sepuluh atau dua puluh tahun, orang tersebut tetap saja tidak punya uang, tidak senang dengan pekerjaannya, tidak puas dengan rumah tangganya, dan hanya mengalami sedikit kemajuan.

Tapi tetap saja, dikala pulang ke rumah ia hanya menonton tivi hingga larut malam, sambil berharap dan bermimpi bahwa hal-hal akan bermetamorfosis lebih baik dengan sendirinya. Padahal itu sangat jarang terjadi. Tidak dengan sendirinya.

Kebahagiaan Membutuhkan Target

Earl Nightingale pernah menulis: Kebahagiaan itu yaitu realisasi progresif dari sebuah idealisme, atau target.

Anda hanya bisa benar-benar merasa senang dikala mengalami kemajuan, langkah demi langkah, ke arah sesuatu yang penting bagi anda. Victor Frankl, pendiri dari Logotherapy, menulis bahwa kebutuhan terbesar insan itu yaitu mencicipi hidup yang bermakna dan bertujuan.

Target memperlihatkan anda makna dan tujuan. Target membuat anda merasa terarah. Saat anda bergerak ke arah target, anda akan merasa lebih senang dan kuat. Anda merasa lebih berenergi dan efektif.

Anda jadi merasa lebih bisa dan yakin terhadap diri sendiri dan kemampuan anda. Setiap langkah yang anda ambil ke arah target, akan meningkatkan rasa percaya diri anda, sehingga anda bisa memutuskan dan mencapai sasaran yang jauh lebih besar dimana depan.

Saat ini, semakin banyak orang yang takut untuk berubah, dan merasa khawatir mengenai masa depan, dibanding jaman manapun dalam sejarah kita. Salah satu manfaat terbesar dari memutuskan sasaran yaitu membuat anda bisa mengontrol arah perubahan dalam hidup anda.

Target membuat anda bisa memastikan bahwa perubahan dalam hidup anda itu sebagian besar yaitu harapan dan instruksi anda sendiri. Target membuat anda bisa menanamkan makna dan tujuan pada semua yang anda lakukan.

Salah satu pelajaran terpenting dari Aristotle, filsuf asal Yunani, yaitu insan itu yaitu organisme teleological. Kata "teleos" dalam bahasa Yunani berarti tujuan. Apa yang disimpulkan oleh Aristotle yaitu bahwa semua agresi insan itu punya tujuan.

Anda hanya bisa merasa senang dikala melaksanakan sesuatu yang menggerakkan anda ke arah sesuatu yang anda inginkan. Berati pertanyaannya adalah: Apa sasaran anda? Apa tujuan yang ingin anda capai? Dimana anda ingin berakhir dipenghujung hari?

Kejelasan itu yaitu Segalanya

Potensi bawaan anda itu luar biasa. Anda mempunyai di dalam diri anda, dikala ini juga, kemampuan untuk mencapai hampir semua sasaran yang bisa anda memutuskan sendiri.

Tanggung jawab terbesar anda untuk diri sendiri yaitu menyediakan berapapun banyaknya waktu yang diharapkan untuk menjadi sangat terperinci mengenai apa yang anda inginkan, dan cara terbaik untuk mencapainya.

Semakin terperinci anda mengenai sasaran anda yang sesungguhnya, semakin banyak potensi yang akan anda bebaskan untuk kebaikan dalam hidup anda.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa rata-rata orang hanya memanfaatkan 10% dari potensinya. Tapi fakta yang menyedihkan yaitu bahwa, berdasarkan Stanford University, rata-rata orang hanya memanfaatkan sekitar 2% dari potensi mentalnya, sedangkan 98% sisanya hanya menganggur.

Itu sama ibarat dikala orang renta anda telah mempercayakan anda dengan tabungan senilai 100 juta, tapi anda hanya memanfaatkan sebanyak 2 juta. 98 juta sisanya dibiarkan menganggur dan tidak pernah dimanfaatkan seumur hidup anda. Sungguh sangat disayangkan, betul?

Bangkitkan Sebuah Hasrat yang Membara

Titik awal dari pencapaian sasaran itu yaitu hasrat. Anda harus membangkitkan sebuah hasrat yang sangat membara untuk sasaran anda, kalau anda benar-benar ingin mencapainya.

Hanya dikala hasrat anda sudah menjadi cukup intens, barulah anda akan mempunyai energi dan semangat yang cukup untuk mengatasi semua rintangan yang menghadang di jalan anda.

Untungnnya yaitu bahwa hampir semua yang anda inginkan cukup usang dan cukup berpengaruh itu, pada kesannya bisa tercapai. Milyuner minyak H. L. Hunt pernah ditanya mengenai "rahasia sukses." Dia menjawab bahwa kesuksesan itu membutuhkan dua hal, hanya dua.

Pertama, katanya, anda harus tahu benar apa yang diinginkan. Orang umumnya tidak pernah membuat keputusan ini. Kedua, anda harus memilih harga yang akan anda bayar untuk mencapainya, kemudian menyibukkan diri untuk membayar harga tersebut.

Kesuksesan Model Cafeteria

Hidup itu lebih ibarat sebuah cafeteria dibanding restaurant. Di restaurant, anda bisa makan dulu sepuasnya, gres membayar tagihannya. Tapi di cafeteria, anda harus melayani diri sendiri, kemudian membayar penuh, gres bisa menikmati makanan.

Banyak orang yang salah dengan menduga bahwa mereka akan membayar harganya sesudah sukses. Mereka duduk di depan tungku kehidupan kemudian berkata, "Pertama-tama, berikan dulu saya kehangatan, gres saya akan memperlihatkan kayu."

Seperti yang pernah dikatakan oleh pembicara motivator Zig Ziglar, "Elevator kesuksesan itu sudah rusak. Tapi tangganya selalu terbuka."

Pengataman penting lainnya dari Aristotle yaitu menurutnya, tujuan final dari seluruh agresi insan itu yaitu mencapai kebahagiaan pribadi. Apapun yang anda lakukan, katanya, itu ditujukan untuk meningkatkan kebahagiaan anda.

Anda mungkin sukses atau gagal dalam mencapai kebahagiaan, tapi kebahagiaan anda itu selalu menjadi tujuan utama anda.

Kunci untuk Kebahagiaan

Menetapkan target, bekerja ke arahnya hari demi hari, dan kesannya mencapainya, yaitu kunci untuk kebahagiaan dalam hidup.

Menetapkan sasaran itu begitu ampuh sehingga gres memikirkannya saja, sudah membuat anda merasa bahagia, meski belum mengambil langkah pertama ke arah pencapaiannya.

Untuk memaksimalkan potensi, anda harus membiasakan diri memutuskan sasaran setiap hari dan mencapainya, untuk seumur hidup.

Anda harus sangat fokus sehingga, selalu memikirkan dan membicarakan ihwal hal-hal yang anda inginkan, bukan hal-hal yang tidak anda inginkan.

Anda harus bertekad, mulai dikala ini, untuk menjadi organisme pencari target, sama ibarat puluru kendali, atau merpati pos, bergerak secara niscaya ke arah hal-hal yang penting bagi anda.

Tidak ada jaminan yang lebih besar untuk hidup lama, senang dan sejahtera selain dengan terus bekerja untuk menjadi, mempunyai dan mencapai banyak sekali hal yang benar-benar anda inginkan.

Target yang terperinci membuat anda bisa memaksimalkan seluruh potensi untuk kesuskesan personal dan profesional. Target membuat anda bisa mengatasi setiap rintangan, dan membuat masa depan anda jadi tidak terbatas.

Maksimalkan Potensi Anda:

  1. Bayangkan bahwa anda punya kemampuan bawaan untuk mencapai sasaran apapun yang pernah bisa anda memutuskan sendiri. Apa yang benar-benar anda inginkan menjadi, miliki, dan lakukan?
  2. Aktitivtas apa yang membuat anda merasa hidup anda jadi sangat bermakna dan terarah?
  3. Amati kehidupan personal dan pekerjaan anda dikala ini, kemudian cari tahu bagaimana pemikiran anda telah membuat dunia anda. Apa yang seharusnya bisa anda ubah?
  4. Apa yang paling sering anda pikirkan dan bicarakan? Apakah hal-hal yang anda inginkan? Atau yang tidak anda inginkan?
  5. Apa harga yang akan harus anda bayar untuk mencapai sasaran yang paling penting bagi anda?
  6. Aksi apa yang seharusnya segera anda ambil sebagai hasil dari balasan anda atas pertanyaan diatas?

Baca Juga: Negara yang Berbatasan dengan Daratan Indonesia

No comments:

Post a Comment