Monday, December 10, 2018

Memimpin Dan Memotivasi

Ada yang menyampaikan bahwa, "Kepemimpinan itu bukanlah apa yang anda lakukan, melainkan siapa anda." Tapi ini hanya separuh benar.

Kepemimpinan itu memang sangat ditentukan oleh siapa anda, tapi ia tidak bisa dipisahkan dari apa yang anda lakukan.

Siapa anda mewakili orang di dalam, dan apa yang anda lakukan, mewakili siapa anda diluar. Masing-masing saling bergantung untuk memaksimalkan efektivitas.

Titik awal dari kepemimpinan yang motivasional itu dimulai dengan memandang diri sebagai pola bagi orang lain. Memandang diri sebagai seseorang yang menetapkan banyak sekali standard yang diikuti oleh orang lain.

Selah satu karakteristik kunci dari seorang pemimpin itu ialah bahwa, mereka menetapkan standard kehandalan yang tinggi untuk diri mereka sendiri, dan untuk tingkah laris mereka.

Mereka berasumsi bahwa orang lain selalu mengawasi, kemudian menetapkan standard mereka sendiri melalui apa yang mereka lakukan.

Mereka, sebenarnya, memimpin dengan cara memberi contoh, seperti ada seseorang yang selalu mengikutinya, dengan rahasia mencatat dan merekam agresi harian mereka biar bisa dilihat dan ditindak lanjuti oleh orang lain.

Kepemimpinan yang motivasional itu di dasari oleh Hukum Usaha Tidak Langsung. Menurut aturan ini, sebagian besar hal dalam kehidupan insan itu lebih gampang dicapai secara tidak langsung, dibanding secara langsung.

Anda akan lebih gampang untuk menjadi pemimpin dengan cara memperlihatkan bahwa anda punya banyak sekali kualitas kepemimpinan, dibanding dengan cara memerintahkan orang lain biar mengikuti petunjuk anda.

Dari pada berusaha menciptakan orang biar meniru, anda memfokuskan diri untuk menjalani hidup dengan cara yang begitu dikagumi, sehingga orang lain ingin menjadi menyerupai anda, tanpa anda perlu mengeluarkan sepatah katapun.

Dua Jenis Kekuasaan

Dalam bisnis, ada beberapa jenis kekuasaan. Dua diantaranya ialah kekuasaan proteksi dan kekuasaan posisi.

Kekuasaan posisi ialah yang berasal dari jabatan atau posisi. Contoh, kalau anda menjadi menejer dalam suatu perusahaan, maka secara otomatis anda punya kekuasaan dan kewenangan tertentu yang menyertai kedudukan anda.

Anda bisa memerintah orang-orang dan menciptakan keputusan tertentu. Anda bisa tetap menjadi pemimpin, entah orang menyukai atau tidak menyukai anda.

Kekuasaan proteksi ialah yang di sanggup lantaran menjadi diri anda. Dalam setiap organisasi, ada orang-orang tertentu yang memilki efek dan dihormati, meski posisi mereka dalam jenjang keorganisasian mungkin tidaklah tinggi.

Orang-orang inilah para pemimpin sejati, lantaran kualitas, karakter, dan kepribadian yang dimilikinya.

Mungkin, para pemimpin yang paling motivasional itu ialah yang mempraktekkan apa yang disebut "kepemimpinan yang melayani." Confucius mengatakan, "Dia yang ingin menjadi penguasa harus menjadi pelayan dari semua."

Orang yang memandang diri sebagai pelayan, dan melaksanakan banyak sekali hal yang mungkin untuk membantu orang lain, ialah yang mempraktekkan bentuk tertinggi dari kepemimpinan yang melayani.

Selama bertahun-tahun, kita telah diarahkan untuk percaya bahwa pemimpin itu ialah mereka yang sangat berani, memancarkan kekuasaan dan keyakinan, memperlihatkan perintah dan menciptakan keputusan untuk dipatuhi orang lain.

Tapi itu sudah kuno. Para pemimpin ketika ini ialah ia yang bertanya, mendengar dengan seksama, merencanakan dengan hati-hati, kemudian mengambil akad dengan semua orang yang diharapkan untuk mencapai suatu target.

Para pemimpin tidak mencoba untuk melaksanakan semuanya sendiri. Para pemimpin menuntaskan banyak sekali hal dengan cara membantu orang lain menyelesaikannya.

Lima Kualitas Kepemimpinan

Ini membawa kita pada lima kualitas kepemimpinan yang motivasional. Ini ialah banyak sekali kualitas yang telah anda miliki pada tingkat tertentu.

Sehingga anda bisa mengembangkannya lebih jauh biar lebih menonjol dibanding orang-orang disekitar dalam waktu yang sangat singkat.

1. Visi

Kualitas pertama ialah visi. Ini ialah satu kualitas yang, paling membedakan antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin itu punya visi. Pengikut tidak.

Pemimpin itu punya kemampuan untuk memandang jauh ke depan. Pengikut terjebak dalam acara sehari-hari.

Pemimpin itu punya kemampuan untuk memperbaiki sudut pandangnya dalam memandang cakrawala dan kemungkinan yang lebih besar.

Sedangkan para pengikut itu ialah yang pandangannya selalu mengarah ke tanah yang ada di depannya, dan mereka begitu sibuk, sampai jarang memandang diri dan aktivitasnya dalam konteks yang lebih besar.

George Bernard Shaw menyimpulkan kualitas dari para pemimpin; dalam kata-kata yang menjadi salah satu ciri khasnya:

"Orang umumnya memandang apa ini kemudian bertanya, 'Mengapa?' Aku sebaliknya memandang apa yang mungkin kemudian bertanya, 'Mengapa tidak?'"

Cara terbaik bagi anda untuk memotivasi orang lain ialah dengan memotivasi diri sendiri. Cara tercepat untuk menciptakan orang lain berangasan mengenai suatu project ialah dengan menciptakan diri anda bergairah.

Cara menciptakan orang lain biar berkomitmen untuk mencapai suatu sasaran atau hasil, ialah dengan menciptakan diri anda berkomitmen secara total. Cara menciptakan orang loyal kepada organisasi anda, ialah dengan menjadi pola mengenai loyalitas dalam semua yang anda katakan dan lakukan.

Semua itu ialah penerapan dari Hukum Usaha Tidak Langsung. Semua itu terikat sangat berpengaruh dengan kualitas visi.

Salah satu syarat dari kepemimpinan itu ialah kemampuan untuk menentukan bidang keunggulan. Sama menyerupai seorang Jendral yang jago dalam menentukan medan pertempuran, seorang pemimpin yang unggul menentukan bidang yang bisa ia dan orang lain lakukan dengan sempurna.

Komitmen untuk keunggulan ialah salah satu dari motivator yang paling ampuh. Semua pemimpin yang mengubah orang-orang dan organsisasi itu sangat antusias dalam mencapai keunggulan dibidang tertentu.

Visi paling motivasional yang bisa anda miliki untuk diri sendiri dan orang lain itu ialah untuk "Menjadi yang terbaik!"

Banyak orang yang belum menyadari bahwa kinerja yang unggul dalam melayani orang-orang itu ialah suatu keharusan, pondasi dasar biar bisa bertahan dalam ekonomi dimasa depan.

Banyak orang dan perusahaan yang masih setia dengan ide bahwa selama mereka bukan yang terburuk, mereka masih bisa tetap berbisnis. Ini sungguh menggelikan! Ini ialah fatwa jaman pra sejarah.

Kita kini sudah berada di masa keunggulan.Para konsumen berasumsi bahwa mereka akan menerima kualitas yang unggul, dan kalau tidak, mereka akan pribadi pergi ke pesaing anda, mereka akan berpaling.

Sebagai pemimpin, kiprah anda ialah menjadi unggul dalam apa yang anda lakukan, untuk menjadi yang terbaik dibidang perjuangan yang anda pilih. Tugas anda ialah mempunyai sebuah visi mengenai standard yang tinggi dalam melayani orang-orang.

Anda tidak cuma memperlihatkan pola keunggulan dalam tingkah laku, tapi juga mengajarkannya pada orang lain sehingga mereka juga, menjadi berkomitmen kepada visi ini.

Ini ialah kunci untuk kepemimpinan yang melayani. Yaitu komitmen untuk melaksanakan pekerjaan yang berkualitas tertinggi dalam melayani orang-orang, baik di dalam maupun diluar organisasi.

Kepemimpinan ketika ini harus difokuskan pada dua hal, yaitu orang-orang yang harus melaksanakan pekerjaannya, dan orang-orang yang berharap menerima laba dari pekerjaann tersebut.

2. Integritas

Kualitas kedua, yang mungkin menjadi kualtias yang paling dihormati dari para pemimpin, ialah integritas. Integritas ialah kejujuran penuh, mantap dalam semua yang anda katakan dan lakukan.

Integritas menjadi dasar dari semua kualitas lain. Ukuran dari integritas anda itu ditentukan oleh seberapa jujur anda dalam bidang-bidang kritis dari kehidupan anda.

Integritas berarti: Saat seseorang bertanya pada anda diakhir hari, "Apakah anda melakuan yang terbaik?" anda bisa menatap matanya sambil berkata, "Ya!"

Integritas berarti: Saat seseorang bertanya apakah anda bisa melakukannya dengan lebih baik, anda bisa menjawab dengan jujur, "Tidak, saya sudah melaksanakan semua yang saya mampu."

Integritas berarti bahwa anda, sebagai pemimpin, mengakui kelemahan anda. Itu berarti bahwa kiprah anda ialah menyebarkan kekuatan dan membayar kelemahan anda.

Integritas berarti bahwa anda menyampaikan yang sebenarnya, dan bahwa anda hidup dalam kebenaran pada semua yang anda lakukan dan dalam semua kekerabatan anda.

Integritas berarti bahwa anda berhadapan pribadi dengan orang-orang dan situasi, dan anda tidak berkompromi mengenai apa yang anda percayai sebagai kebenaran.

3. Keberanian

Jika dua kualitas pertama dari kepemimpinan itu ialah visi dan integritas, maka kualitas ketiga ialah yang mendukung keduanya, yaitu keberanian. Keberanian ialah ciri yang paling membedakan dari seorang pemimpin sejati.

Keberanian itu hampir selalu terlihat dalam kata-kata dan agresi para pemimpin. Keberanian itu amat sangat diharapkan oleh kesuksesan, kebahagiaan, dan kemampuan untuk memotivasi orang lain.

Dalam sebuah cara, ialah hal yang gampang untuk membentuk sebuah visi untuk diri sendiri dan orang yang anda cita-citakan. Adalah hal yang gampang berkomitmen pada diri sendiri untuk hidup dengan penuh integritas.

Tapi untuk menjalankan visi dan komitmen anda diharapkan keberanian. Seperti yang anda tahu, begitu anda menetapkan standard yang tinggi untuk diri sendiri, anda akan mengalami banyak sekali rintangan dan cobaan.

Anda akan dikelilingi oleh banyak sekali godaan untuk mengkompromikan nilai-nilai dan visi anda. Anda akan mencicipi dorongan yang berpengaruh untuk "mengikuti arus."

Hasrat anda untuk mendapatkan rasa hormat dan kerjasama dari orang lain, bisa dengan gampang mengarah pada pengabaian prinsip-prinsip anda, dan disinilah dibutuhkan keberanian.

Keberanian yang dikombinasikan dengan integritas ialah pondasi dari karakter. Bentuk pertama dari keberanian ialah kemampuan untuk memegang prinsip-prinsip, untuk memperjuangkan apa yang anda percayai, dan menolak untuk mengalah, kecuali anda merasa alternatif itu benar.

Keberanian itu juga kemampuan untuk melangkah dengan yakin, untuk meluncur ke dalam ketidak tahuan, kemudian menghadapi keraguan yang niscaya datang, dan ketidak pastian yang selalu menemani setiap petualangan baru.

Orang umumnya terpengaruhi oleh daya tarik zona nyaman. Ini mungkin menyerupai keluar dari rumah yang hangat dalam cuaca pagi yang dingin, berangin. Rata-rata orang, ketika mencicipi topan melintas diluar zona nyamannya, segera kembali masuk dimana ada kehangatan dan kesenangan.

Tapi pemimpin sejati tidak begitu. Mereka punya keberanian untuk melangkah keluar dari zona kenyamanan dan kelaziman, menuju ketidak jelasan meski tanpa ada jaminan kesuksesan.

Kemampuan untuk "berani mendatangi daerah yang belum terjamah" inilah yang membedakan pemimpin dari orang rata-rata. Ini ialah pola yang harus anda ikuti kalau anda ingin meningkat diatas rata-rata.

Itu ialah pola yang juga menginspirasi dan memotivasi orang lain biar ikut meningkat dari level pencapaian sebelumnya.

Alexander the Great, raja dari Macedonia, ialah salah satu pemimpin besar sepanjang masa. Dia menjadi raja diusianya yang ke 19, ketika ayahnya Philip II, dibunuh. Hanya dalam 11 tahun, ia berhasil menaklukkan dunia, memimpin pasukannya untuk melawan banyak sekali kekuatan superior.

Meski ketika ia sudah berada diposisi tertinggi, menjadi penguasa dunia, orang paling berkuasa di jamannya, tapi ia tetap menghunus pedangnya diawal pertempuran dan memimpin pasukannya untuk maju ke dalam medan peperangan.

Dia bersikeras untuk memimpin dengan cara memberi contoh. Alexander merasa bahwa ia tidak bisa meminta pasukannya untuk mengorbankan nyawa, kecuali ia sendiri mau memperlihatkan melalui aksi-aksinya.

Pandangan Alexander yang jauh ke depan, menciptakan bala tentaranya jadi begitu bersemangat dan termotivasi, sehingga tidak ada kekuatan dibumi yang bisa menghentikannya.

4. Realisme

Kualitas keempat dari kepemimpinan itu ialah realisme. Realisme ialah bentuk dari kejujuran intelektual.

Para realis bersikeras untuk melihat dunia menyerupai apa adanya, bukan menyerupai yang mereka harapkan. Objektivitas ini, penolakan untuk terlibat dalam penipuan diri ini, ialah ciri dari pemimpin sejati.

Mereka yang mempunyai kualitas realisme tidak percaya pada keberuntungan, berharap akan keajaiban, berdoa biar menerima pengecualian, berharap reward tanpa bekerja, atau berharap bahwa duduk perkara akan hilang dengan sendirinya.

Semua itu ialah pola dari penipuan diri, hidup dalam sebuah dunia fantasi. Pemimpin yang motivasional, bersikeras untuk melihat banyak sekali hal menyerupai apa adanya, dan mendorong orang lain untuk hidup dengan cara yang sama.

Sebagai pemimpin yang motivasional, anda harus mengumpulkan semua fakta, secara apa adanya. Anda menghadapi orang-orang dengan kejujuran dan menyampaikan apa yang anda anggap benar.

Meski itu tidak berarti bahwa anda akan selalu benar, tapi anda akan tetap selalu mengekspresikan kebenaran dalam cara terbaik yang anda tahu.

5. Bertanggung Jawab

Kualitas kelima dari pemimpin yang motivasional ialah bertanggung jawab. Mungkin ini ialah kualitas yang paling sulit untuk ditanamkan.

Permainan kehidupan itu sangat kompetitif. Terkadang, kesuksesan besar dan kegagalan total itu hanya terpisah oleh jarak yang sangat kecil.

Saat menonton sepakbola, kita akan melihat bahwa pemenang itu bisa diputuskan hanya oleh satu point, dan satu point bisa disebabkan lantaran satu agresi atau kelalaian, disisi satu anggota team atau potongan kritis dari permainan.

Hidup itu sangat menyerupai dengan pertandingan olahraga. Hal-hal terkecil yang anda lakukan atau abaikan, bisa mengarahkan anda pada kemenangan atau kekalahan. Prinsip ini terutama sangat berlaku dalam mendapatkan tanggung jawab untuk diri sendiri dan semua yang terjadi pada anda.

Kebalikan dari mendapatkan tanggung jawab itu ialah mencari alasan, menyalahkan orang lain dan menjadi kesal, marah, benci pada orang atas apa yang telah mereka lakukan tidak lakukan untuk anda.

Salah satu dari ketiga tingkah laris ini bisa menciptakan anda kalah dalam pertandingan:

  • Jika anda lari dari rintangan atau halangan kemudian mencari alasan bukannya mendapatkan tanggung jawab.
  • Jika, ketika menghadapi duduk perkara atau tantangan, anda mencari alasan dan menyalahkan orang lain.
  • Jika, bukannya mendapatkan tanggung jawab ketika hal-hal tidak sesuai rencana, anda malah mencari alasan, menyalahkan orang lain dan terus menerus menjadi murka dan kesal serta meluap-luap.

Cara Membentuk Kualitas Kepemimpinan

Kepemimpinan pribadi dan motivasional itu sangat mirip. Untuk memimpin orang lain, anda harus lebih dulu memimpin diri sendiri. Untuk menjadi pola bagi orang lain, anda harus lebih dulu menjadi orang yang unggul.

Anda memotivasi diri sengan sebuah visi yang besar, dan ketika anda bergerak secara sedikit demi sedikit ke arah realisasinya, anda memotivasi dan mendorong orang lain untuk bekerja sama dengan anda dalam memenuhi visi tersebut.

Anda memperlihatkan kejujuran dan integritas total pada semua orang dalam apapun yang anda lakukan. Anda ialah jenis orang yang dikagumi dan dihormati serta ingin ditiru oleh orang lain.

Anda menetapkan sebuah standard yang juga menginspirasi orang lain. Anda hidup dalam kejujuran dengan diri sendiri dan orang lain, sehingga mereka merasa yakin dalam memperlihatkan support dan komitmennya pada anda.

Anda memperlihatkan keberanian dalam semua yang anda lakukan dengan menghadapi keraguan dan ketidak pastian, serta terus melangkah maju. Anda terus bergerak maju meskipun merasa ragu mengenai hasilnya.

Anda tidak membebani orang lain dengan ketakutan dan kekhawatiran anda. Anda menyimpannya untuk diri sendiri. Anda terus mendorong diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman ke arah sasaran anda.

Dan tidak peduli betapapun suramnya situasi, anda tetap maju sambil tersenyum. Anda sangat realistis. Anda menolak untuk terlibat dalam permainan mental atau penipuan diri. Anda juga mendorong orang lain untuk menjadi realistis dan objektif mengenai situasi mereka.

Anda mendorong mereka untuk menyadari dan menghargai bahwa ada harga yang harus dibayar untuk semua yang mereka inginkan. Mereka punya kelemahan yang harus diatasi, dan mereka punya standard yang harus dipenuhi, kalau mereka ingin bertahan dan berjuang dalam pasar yang kompetitif.

Anda mendapatkan tanggung jawab penuh atas hasil. Anda menolak untuk menciptakan alasan atau menyalahkan orang lain, atau menyimpan dendam pada orang yang anda anggap bersalah. Anda mengatakan, "Jika itu harus terjadi, itu terserah pada ku." Anda terus mengulangi kata-kata, "Aku bertanggung jawab."

Terakhir, anda mengambil aksi. Anda tahu bahwa semua persiapan mental dan pembentukan huruf itu hanyalah agresi pembuka. Yang penting itu bukan apa yang anda katakan, melainkan apa yang anda lakukan.

Ciri dari seorang pemimpin sejati itu ialah bahwa ia memimpin aksi. Dan siap untuk maju lebih dulu. Dia menetapkan pola dan bertindak sebagai pemberi contoh. Dia melaksanakan apa yang ia harapkan orang lain akan lakukan.

Anda menjadi seorang pemimpin motivasional dengan cara memotivasi diri. Dan anda memotivasi diri dengan berjuang ke arah keunggulan, dengan berkomitmen pada diri sendiri untuk menjadi semua yang anda mampu.

Anda memotivasi diri dengan bekerja sepenuh hati dalam sebuah cara yang unggul. Anda memotivasi diri dan orang lain dengan terus mencari cara untuk membantu orang lain meningkatkan kehidupan dan mencapai targetnya.

Anda menjadi pemimpin yang motivasional dengan cara menjadi jenis orang yang orang lain ingin ikuti dan support dalam semua cara.

Tugas utama anda ialah mengambil kendali penuh atas perubahan diri dan menjadi seorang pemimpin dalam semua bidang kehidupan anda.


Baca Juga: Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

No comments:

Post a Comment