Sunday, December 9, 2018

Kelalaian Memperbesar Tantangan Yang Niscaya Datang

Meski tantangan bisa bertindak sebagai jalan untuk membantu mencapai sasaran kita, tapi kita tidak perlu mengundangnya secara sengaja biar masuk ke dalam hidup kita.

10 tahun yang akan tiba kita akan berada disuatu posisi, pertanyaannya yaitu dimana? Sekaranglah waktunya untuk memperbaiki 10 tahun berikutnya. Hidup akan menawarkan kita rintangan yang cukup tanpa kita perlu menariknya dengan sengaja.

Salah satu cara terbaik untuk meminimalkan tantangan dimasa depan, yaitu dengan mengantisipasi hasil dari kelalaian kita dikala ini. Mengantisipasi hasil dari kelalaian kita dikala ini dimulai dengan menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting berikut ini:

  • Berapa banyak buku yang sudah saya baca dalam 90 hari terakhir?
  • Seberapa rutin saya sudah berolahraga bulan lalu?
  • Berapa banyak penghasilan ku yang saya investasikan tahun ini?
  • Berapa banyak saya menulis ahad kemarin?
  • Berapa banyak waktu yang saya sisihkan untuk menulis di jurnal bulan ini?

Jawaban dari pertanyaan ini dan banyak sekali pertanyaan lain, akan menawarkan kita informasi yang penting mengenai potensi kita untuk berkembang dan menerima imbalan dimasa depan. Jika kita tidak mendisiplinkan diri terhadap hal-hal kecil, kita akan kurang disiplin terhadap peluang-peluang besar dikala mereka muncul.

Setiap kesalahan yang dikalahkan oleh acara disiplin, akan memuluskan jalan kita menuju kesuksesan dimasa depan. Dan itulah cara teka-teki kehidupan diselesaikan, satu kemenangan untuk satu waktu.

Nilai dari Keyakinan Dalam Menentukan Hasil

Mereka yang mengejar kehidupan yang lebih baik seharusnya dihentikan melaksanakan kurang dari yang mereka mampu. Sebab, itu akan menawarkan dampak yang sangat merusak. Itu akan merusak keyakinan diri dan mengurangi harga diri kita.

Melakukan kurang dari yang kita bisa akan menghipnotis perilaku kita. Itu mengarah pada penurunan emosi, dan menawarkan hasil yang memalukan lagi menakutkan.

Melakukan kurang dari yang kita bisa akan membuat rasa bersalah; rasa bersalah mengarah pada kerisauan, dan kerisauan melahirkan keraguan. Kemudian hilanglah keyakinan diri dan lengkaplah sudah rancangan untuk kegagalan.

Semakin tidak bisa kita merasa, semakin kurang yang kita lakukan, dan semakin kurang acara berarti semakin sedikit hasil. Hasil kita menurun, begitu juga perilaku kita. Spiral negatif kini telah dimulai, dan tidak lagi kehidupan kita akan berputar diluar kontrol.

Dan dari mana semua itu dimulai? Yaitu dikala kita membiarkan diri untuk melaksanakan kurang dari yang kita mampu. Semakin banyak hal yang kita biarkan tidak selesai, semakin berkurang keyakinan kita, bukan cuma terhadap diri sendiri, tapi juga terhadap kemungkinan dari masa depan kita yang lebih baik.

Tapi ada solusi untuk mereka yang hidupnya terjebak dalam spiral negatif ini. Dengan mulai memperbaiki sikap, kita menempatkan diri diposisi yang lebih baik untuk memulai proses pengambilan aksi. Dari peningkatan aktivitas, kita bisa memproduksi hasil-hasil baru. Dari hasil-hasil awal ini, keyakinan diri kita mulai meningkat.

Dan dikala keyakinan diri kita meningkat, kita mendorong diri untuk melaksanakan banyak sekali acara gres yang memproduksi hasil-hasil baru, dan itu akan meningkatkan perilaku kita jadi lebih baik lagi.

Tiba-tiba, hidup yang tadinya berputar diluar kontrol, kini kehidupan itu bergerak ke arah masa depan. Itu dimulai dengan melaksanakan apapun yang diharapkan untuk mengubah perilaku kita -- titik awal dari semua perkembangan dan pencapaian manusia.

Terkadang, resep terbaik untuk perilaku yang jelek itu yaitu aktivitas. Kita mungkin akan menemukan diri dengan sebuah perilaku yang bisa diterima, yang diharapkan untuk mengaplikasikan talenta kita.

Orang bijak mengatakan, "Orang yang lemah yaitu mereka yang membiarkan sikapnya untuk mengontrol aksinya, sedangkan orang yang berpengaruh yaitu mereka yang memaksa aksinya untuk mengontrol pemikirannya."

Entah resep untuk kesuksesan itu dimulai dari acara ataukah sikap, tapi langkah penting yaitu memperbaiki salah satunya. Ketidak-aktifan, apapun penyebabnya, itu tidak bisa diterima.

Aksi bisa dimulai dengan membuat jurnal atau membaca buku. Bisa juga dengan sekedar mematikan radio dan mendengarkan kaset yang akan menawarkan banyak sekali wawasan baru.

Setiap kali hidup kita naik turun, kita hanya perlu menemukan sesuatu yang bernilai untuk dilakukan biar bisa mengubah hal-hal menjadi lebih baik. Kita harus melakukannya dengan keyakianan semenjak awal. Kita mungkin harus melakukannya meski dihinggapi rasa takut.

Tapi pada akhirnya, keraguan dan ketakutan kita akan menyingkir dikala kita berkomitmen untuk mengambil aksi. Hasil-hasil yang diproduksi oleh tindakan-tindakan awal yang disertai dengan keyakinan ini akan menjadi pondasi yang menjadi landasan dari seluruh kehidupan kita yang baru.

Hasil itu lebih dari sekedar sebuah tujuan; mereka yaitu bibit-bibit kenikmatan dan kesenangan dimasa depan. Setiap hasil yang kita alami, betapapun kecilnya itu, yaitu langkah niscaya berikutnya yang diambil ke arah pencapaian dalam hidup.


Baca Juga: 3 Cara Mengajak Wanita Ta'aruf

No comments:

Post a Comment