Sunday, December 9, 2018

Manfaatkan Waktu Anda

Dalam kehidupan yang sibuk, tidak ada pertanyaan yang lebih sering ditanyakan oleh orang-orang selain, "Kemana perginya waktu?"

Waktu, tentu, tidak pernah pergi kemanapun menyerupai yang disugestikan pertanyaan tersebut, melainkan hanya bergerak menyerupai biasanya sementara kita menjadi tersentak kaget ketika menyadari bahwa apa yang kita capai ternyata jauh lebih sedikit di banding apa yang kita rencanakan.

Tidak menyerupai pencatat waktu pada sebuah event olahraga, dalam permainan kehidupan, kita tidak sanggup "menghentikan waktu" untuk sebuah replay instant. Dan dikala kita memprotest, "Aku tidak punya waktu," seringkali, apapun yang sudah kita lakukan bahwasanya tidak lah cukup penting untuk menyita waktu kita.

Mari kita akui. Tidak ada yang lebih penting selain waktu. Kita punya jumlah waktu yang sama setiap hari, sama menyerupai orang lain. Kita punya jumlah menit dalam jam yang sama, dan jumlah jam dalam hari hari yang sama. Namun, kita tetap saja mengulangi kalimat yang sama, "Aku tidak punya waktu."

Dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih lengkap dan memuaskan, kita banyak mendengar perihal pekerjaan mengurusi kekayaan dan harta benda. Jarang orang yang membicarakan perihal pekerjaan mengurusi bakat. Dan lebih jarang lagi orang yang membicarakan perihal mengurusi waktu.

Tidak diragukan lagi, waktu berlalu dengan cepat. Setiap moment yang berlalu yakni waktu dalam kehidupan kita. Karena seluruh keberadaan kita disusun oleh waktu, maka sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan dampak emosional dari cara kita memanfaatkannya.

"Aku sangat sibuk sekali," "Aku sedang terburu-buru," dan "Aku sama sekali tidak punya waktu," yakni tiga paku besar di atas peti kebahagiaan. Menjalani kehidupan yang penuh dengan kesibukan telah menjadi penghalang bagi pengembangan kepribadian, dan merampas aroma dan rasa dari kehidupan.

Setiap pagi diluar jendela kamar kita ada udara yang segar, pepohonan, pegunungan, pesawahan, atau perkebunan. Namun kita jarang menikmatinya. Kita lebih menentukan untuk membalikkan tubuh dan meneruskan tidur, atau melompat dari daerah tidur dan terburu-buru untuk pergi bekerja.

Dan dikala ditanya mengapa kita berjalan dengan begitu tergesa-gesa, kita bersikeras bahwa kita tidak punya waktu untuk melaksanakan hal-hal yang ingin kita lakukan.

Waktu menguasai kita. Namun kita harus berguru untuk menguasai waktu, dan bukan sebaliknya. Kita harus berhenti menyia-nyiakan waktu, atau terjebak dalam sindrom 'tidak ada waktu.' Kita harus berguru untuk mengontrolnya dan memanfaatkannya untuk hal-hal penting dalam kehidupan.

Saat kita mengambil alih kendali dari genggaman tangan sang waktu, kita akan mendapat kembali penguasaan-diri.

Masalahnya ada pada Waktu... atau pada Anda?

Jam dinding yang tak pernah lelah untuk berdetak menjadikan kesan bahwa tidak ada cukup waktu untuk melaksanakan apa yang kita inginkan.

Sebagai contoh, ada hal-hal yang sudah sangat usang ingin anda lakukan, contohnya berguru bahasa, mengunjungi suatu tempat, mengambil kursus, dan lain-lain. Ah.... andai saja anda punya waktu lebih banyak! Anda saaaaangat sibuk.

Tapi.... apa benar?

Orang-orang mengambil kursus administrasi waktu tapi masih saja tidak punya waktu untuk melaksanakan hal-hal yang diharapkan untuk kesuksesannya.

Faktanya adalah, kalau kita benar-benar ingin menuntaskan sesuatu, kita niscaya sanggup menemukan waktu untuk melakukannya. Kita tidak memerlukan pakar administrasi waktu untuk memberi tahu caranya. Berikut saya berikan beberapa contohnya.

Anggaplah saya akan menyewa anda untuk menjualkan buku karangan saya dengan harga pasar. Namun, selama 48 jam ke depan, saya akan memperlihatkan 1 juta untuk setiap buku yang berhasil anda jual.

Nah, berdasarkan anda, berapa banyak waktu yang akan anda habiskan untuk makan, menelpon, menonton TV, ngobrol, atau sekedar nongkrong? Apakah anda akan berbicara dengan orang yang tidak berminat terhadap buku tersebut?

Okelah, mungkin anda masih sekolah. Untuk setiap nilai "A" yang anda dapatkan, saya akan memperlihatkan cek senilai 50 juta rupiah. Jika anda sanggup mendapat A sebagai nilai rata-rata, saya akan memperlihatkan 100 juta rupiah.

Nah, berdasarkan anda, apakah anda akan punya waktu untuk belajar?

Jika tawaran-tawaran tersebut benar-benar ada, maka anda tidak akan membaca buku atau mengambil kursus administrasi waktu untuk menemukan waktu biar sanggup menjual sebanyak mungkin atau mendapat nilai yang tinggi, betul?

Alasan untuk ini yakni simple. Yaitu alasannya yakni anda telah menemukan sebuah hasrat yang sangat berpengaruh dan sebuah obesesi yang hampir tak terkendali untuk sanggup segera mencapainya, secepat mungkin.

Jadi begitulah! Rahasia dari menemukan waktu untuk melaksanakan hal-hal yang anda inginkan yakni dengan benar-benar ingin melakukannya, bukan cuma berharap.

Kita semua berharap sanggup melaksanakan lebih banyak, namun bahwasanya kita tidak ingin, jadi kita tetap saja membuang waktu dan berharap punya lebih banyak.

Saat kita sudah mengambil keputusan untuk menguasai waktu, langkah pertamanya bukanlah mengambil kalender terdekat atau menganggarkan waktu. Ini yakni langkah terakhir. Langkah pertamanya yakni mendapat kejelasan kenapa kita lebih ingin melaksanakan dibanding tidak ingin melakukannya.

Itu dilakukan dengan cara berbagi pemahaman yang real mengenai penting, juga tidak pentingnya waktu bagi kehidupan kita. Begitu kita sudah mempunyai motivasi untuk mengambil kendali, maka prosedur pencapaian akan mengikuti.

Mengenakan jam tangan dan membawa kalender tidak akan sanggup mengubah perilaku waktu yang tak acuh. Hanya dikala kita sudah tahu cara menghadapinya, barulah kita sanggup mengontrolnya. Dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, kita sanggup mencapai hasil yang luar biasa.

Tapi, apakah itu mudah?

Percobaan pertama tidak perlu melibatkan pencapaian sasaran utama. Rahasia dari kemenangan itu yakni permulaan. Begitu waktu sudah berpihak pada kita, perjuangan yang paling simple sekalipun akan meningkatkan kekuatan dan keyakinan untuk perjuangan yang lebih besar.

Setiap Perjalanan di Mulai dengan Langkah Pertama

Anda ingin punya waktu lebih banyak, tapi tidak tahu dari mana memulainya?

Berikut ini sebuah saran - usahakan untuk berdiri lebih awal! Langkah ini sanggup menambahkan satu atau dua jam untuk hari produktif anda dan tahun-tahun dalam kehidupan anda. Lakukan sesuatu yang sudah usang ingin anda lakukan dan lakukan diwaktu luang sebelum sarapan.

Apakah anda ingin menjadi spesialis di bidang tertentu?

Setiap pagi berguru lah selama setengah jam dan anda sanggup menjadi seorang hebat dibidang tersebut. Cuma itu. Itu begitu simple; itu yakni jalan keluar bagi lebih banyak didominasi orang yang terus menerus bernyanyi, "Suatu hari nanti saya ingin... tapi bagaimana mungkin, waktu saja saya tidak punya."

Hanya alasannya yakni anda tidak pernah mulai mengerjakan, memainkan, atau mempelajari sesuatu yang benar-benar anda minati, itu bukanlah alasan untuk tidak segera memulainya, dikala ini juga, sekarang!

Waktu tidak menghitung kita. Itu hanya imajinasi kita. Tidak ada kata terlambat. Waktu itu tidak mendendam. Dia akan berlaku sama setiap saat. Dia tidak menetapkan batasan pada kita. Kitalah yang membatasi diri sendiri.

"Teori Setelah"

Anda sanggup mencapai kesuksesan dalam hal apapun kalau anda bertekad untuk mau menyediakan waktu. Sebagai contoh, dari pada melaksanakan sesuatu setiap minggu, mengapa tidak melakukannya setiap dua ahad sekali.

Dari pada pergi ke daerah yang sama setiap Senin, kenapa tidak pergi setiap dua Senin sekali. Dengan menghemat satu hari minggu, anda jadi punya waktu untuk melaksanakan hal-hal lain, hal-hal yang jauh lebih penting.

Orang umumnya hidup berdasarkan 'teori setelah' mereka punya planning besar. Mereka akan melaksanakan hal-hal hebat... sesudah belum dewasa menjadi dewasa, sesudah mereka mendapat pekerjaan baru, sesudah mereka mendapat kendaraan beroda empat baru, sesudah mereka menuntaskan sekolah, dst.

Periode 'setelah' ini tidak pernah datang, tapi mereka terus saja berjanji pada diri sendiri bahwa suatu hari nanti mereka akan melaksanakan apa yang diinginkan. Memang, peluang itu tidak hanya muncul satu kali, namun ia jarang cuma duduk membisu dan menunggu kita dengan setia.

Lakukan hal-hal yang selalu anda inginkan, sekarang. Atau buat rencana, sekarang. Atau acara pikiran bawah sadar anda, sekarang. Bukan besok! Sebab anda tidak akan pernah punya waktu lebih banyak dibanding yang anda miliki hari ini.

Bagaimana anda menghabiskan waktu selama 24 jam, akan menentukan bagaimana anda menghabiskan waktu selam 24 berikutnya. Dan seterusnya - dan seterusnya.

Bangkitkan rasa petualangan. Pada hari libur anda berikutnya, lakukan perjalanan ke kebun binatang, pegunungan, atau pantai terdekat. Jangan hiraukan cuaca! Bangun dan segeralah berangkat!

Gunakan imajinasi anda. Pikirkan mengenai membeli tiket ke suatu tempat, kemasi koper anda, tutup pintu dan bebaskan diri dari rutinitas sehari-hari yang menjemukan. Meski kalau perjalanan anda singkat, rasakan gejolak hati yang mengatakan, "Aku akan berlibur ahad depan."

Ingin berlibur ke luar negeri? Langkah pertamanya yakni menyediakan waktu. Rencanakan dan lakukan. Jangan menunggu lebih lama.

Begitu anda mendapat firasat bahwa anda akan melaksanakan sesuatu, itu mulai akan terjadi. Travelling akan menjadi belahan dari diri anda, dan anda akan mempunyai hasrat yang berpengaruh untuk melihat dunia lebih banyak dan lebih banyak lagi.

Perasaan yakni kunci dari pengharapan. Dapatkan perasaan bahwa ini dia. Bahwa anda akan membebaskan diri dari rutinitas harian. Pengharapan akan menggerakkan kekuatan super hebat di dalam diri anda yang akan menimbulkan hasrat anda terjadi.

Semakin bernafsu anda, semakin cepat anda akan mendapat keinginan anda. Dengan mempertahankan kondisi pengharapan ini, anda akan menarik ke arah diri anda, banyak sekali cara untuk mengalami petualangan yang lebih besar dan lebih baik.

Jangan Biarkan Waktu Mengatur Anda – Atur Dia!

Frustasi dan putus asa itu selalu dari diri sendiri. Dengan sedikit pemikiran, kita menemukan bahwa waktu, tanpa cemetinya, yakni penyemangat yang hebat. Tugas kita yakni berguru untuk menyayangi waktu; untuk menghargainya atas nilai yang diberikannya.

Seperti yang sudah diamati dengan begitu bijak, kita diajarkan untuk menghemat waktu dan menyia-nyiakan hidup kita. Waktu hanya akan bermakna kalau ia menyimpan pengalaman yang memperlihatkan makna bagi kehidupan kita. Sepertinya ia akan terseret atau terbang berdasarkan apa yang disimpannya.

Begitu kita memahami ini, kita sanggup mulai menguasai kiprah yang dimainkannya dalam kehidupan kita, membuat waktu menyerupai yang kita inginkan dan kapan kita menginginkannya.

Begitu banyak orang yang merasa bosan. Mereka menyampaikan bahwa tidak ada yang sanggup dilakukan. Itu sangat menyedihkan! Mereka mabuk-mabukan, menonton TV, bermain video game, kartu atau gaplek, dan melaksanakan hampir semuanya demi membunuh waktu.

Namun dikala mereka membunuh waktu, mereka juga membunuh imajinasi kreatif mereka. Mereka jadi tidak punya waktu untuk belajar, bermeditasi, atau meningkatkan diri. Hidup yakni untuk beraksi. Tidak beraksi sama dengan mati. Waktu akan terus berjalan. Hidup yakni sebuah emergensi. Waktu yakni sekarang.

Visualisasikan diri anda sebagai seseorang yang selalu melaksanakan banyak sekali hal dengan segera. Semua yang anda impikan itu segera anda selesaikan, atau setidaknya, membuat planning untuk segera melakukannya.

Jika anda benar-benar ingin menjadi berpengaruh secara emosional, sehat, dan hidup, cari waktu untuk berguru dan bermeditasi mengenai prinsip-prinsip yang sudah kita bicarakan. Untuk sukses itu butuh waktu. Banyak waktu. Tidak ada formula ajaib. Butuh waktu untuk belajar, bermeditasi, dan beraksi.

Manfaatkan waktu yang diberikan Tuhan kepada anda. Orang umumnya tidak menyadari nilai dari waktu hingga mereka tiba di batas akhir, kemudian mengemis untuk minta ditambahkan beberapa menit.

Mereka yang meninggal dalam 24 jam terakhir, akan memperlihatkan apapun untuk ditukar dengan 24 jam lagi. Anda sanggup menghabiskan 24 jam berikutnya untuk mencapai potensi anda yang sesungguhnya, atau menggelinding ke dalam neraka anda sendiri. Pilihannya selalu terserah anda.

Waktu yakni Sarana, Bukan Penguasa

Anda harus berguru untuk menghargai waktu, sama menyerupai seniman yang menghargai peralatannya. Bukan sebagai cambuk, tapi sebagai kuas untuk menambahkan kecantikan pada gambar yang anda buat. Anda harus menyadari kebebasan anda untuk menentukan dan berguru menghargai waktu tanpa menjadi takut terhadapnya.

Dengan kata lain, anda harus melaksanakan apapun yang ingin anda lakukan alasannya yakni anda memakai waktu tersebut untuk tujuan atau sasaran anda, dan jangan biarkan ia berlalu begitu saja. Tidak ada akal dalam menjadwalkan waktu, kecuali anda sanggup mendapat waktu lebih banyak dengan cara itu.

Menggunakan waktu dengan efektif itu tergantung dari pemahanan anda dalam menetapkan prioritas. Salah satu metode paling sederhana dan terbaik untuk melaksanakan ini yakni dengan membiasakan diri untuk menuliskan setiap malam sebelum tidur 6 hal terpenting yang ingin anda lakukan besok.

Susun daftar tersebut berdasarkan prioritasnya. Setelah mengetahui hal-hal yang ingin diselesaikan, anda akan merasa sangat puas alasannya yakni merasa telah mencapai sesuatu. Setiap project yang anda selesaikan akan membuat project berikutnya jadi tampak lebih mudah. Dan satu kesuksesan akan diikuti kesuksesan berikutnya.

Mengalokasikan waktu sebaik mungkin itu yakni latihan mental yang sangat bermanfaat karena, dalam melakukannya, anda harus menetapkan tingkat kepentingan dari setiap item yang disertakan dalam kegiatan harian. Jenis penilaian awal ini, akan membantu memisahkan antara yang penting dari yang tidak penting.

Pepatah China mengatakan, "Sebuah perjalanan ribuan mil jauhnya dimulai dengan satu langkah." Tapi anda bukan cuma perlu mulai bergerak, melainkan harus terus bergerak.

Mengatur waktu secara efisien itu bukan berarti anda harus terburu-buru. Sebagian orang selalu terburu-buru, tapi tampaknya yang mereka selesaikan tidak lebih banyak dibanding mereka yang santai.

Apa anda masih ingat kapan terakhir anda ingin 'menghemat waktu'? Apa yang anda lakukan dengan waktu yang anda tabung? Apakah anda menyimpannya untuk dipakai nanti dikala anda membutuhkannya?

Intinya yakni bahwa waktu hanya sanggup diatur, bukan dihemat. Mencoba menghemat waktu hanya akan menghasilkan kecemasan dan frustasi. Masih ingat peringatan sebelumnya: Jangan menghemat waktu dan menyianyiakan hidup anda!

Memanfaatkan waktu dimulai dengan menyadari bagaimana dikala ini anda menggunakannya. Lihat kegiatan harian dan cari dimana anda sanggup membuat perubahan.

Lakukan lebih dulu tugas-tugas dan kegiatan yang paling tidak menyenangkan. Dengan cara ini, anda akan bekerja lebih keras dan menuntaskan lebih banyak alasannya yakni anda akan selalu punya kiprah meyenangkan di depan.

Sediakan waktu untuk menghasilkan waktu. Jangan lupa juga menyisihkan waktu dari jadwal anda untuk membuat perencanaan.

Tidak Akan Ada Waktu yang Lebih Baik – Untuk Anda

Karena kita hidup dalam sebuah dunia ritme dan timing yang sempurna, maka tubuh dan pikiran akan merespon ritme dan pengulangan dengan mudah. Dalam mengatur waktu, jangan pernah menganggap keberaturan sebagai sesuatu yang membosankan, menjenuhkan, tidak menarik, atau sekedar kewajiban.

Anggaplah semua itu sebagai ritme yang sama yang membuat musik jadi indah. Tantangan dan fasilitas akan selalu ada di dalamnya dan mengejar tempo dari melodi kehidupan. Salah satu tujuan blog ini yakni membantu anda membangun rasa percaya diri biar sanggup memanfaatkan waktu untuk kehidupan anda!


Baca Juga: Cara Menghapus Aplikasi Android Yang Tidak Bisa Dihapus

No comments:

Post a Comment