Monday, December 10, 2018

Masa Depan Itu Selalu Membawa Label Harganya Sendiri

Masa depan yang dijanjikan itu tidaklah gratis. Untuk setiap imbalannya, ada harga yang harus dibayar. Dan Harga tersebut diambil dari diri kita, dengan melibatkan banyak sekali disiplin, kerja keras, konsistensi, dan hasrat yang membara.

Label harga tersebut ialah perkembangan, namun harganya akan gampang untuk dibayar bila janjinya menjadi jelas. Saat belahan final tampak menarik, kita menjadi sangat teliti dengan sarananya.

Kita harus melihat dan menginginkan komitmen tersebut dengan hasrat yang tak pernah puas, lantaran bila tidak maka harga yang harus dibayar akan memupuskan harapan kita, hinga kita akan kembali ke daerah kita berasal.

Jika kita jujur mengenai keinginan untuk sebuah kehidupan yang lebih baik, kita harus bertanya pada diri apa yang kita lihat di masa depan, sehingga itu bisa mengobarkan api iman dan semangat kita.

Tanyakan pada diri sendiri:

  1. Seberapa banyak dari masa depan itu yang kita lihat dan percayai, bahwa kita benar-benar bisa meraihnya?
  2. Apakah itu tampak cukup terang di dalam pikiran dan hati kita, sehingga bisa untuk mengarahkan kita biar bangun dari daerah tidur setiap hari, dan menciptakan kita terjaga hingga larut malam?
  3. Apakah kita begitu terkunci pada sasaran yang telah kita pilih, sehingga kita bisa menyingkirkan semua penghalang dan kekecewaan?
  4. Dalam hasrat kita untuk mengubah diri dan situasi ketika ini, apakah kita sudah siap sepenuhnya untuk bergerak maju, mendaki, menurun, dan melewati semua tantangan yang diberikan oleh kehidupan kepada kita?

Untuk meraih masa depan yang lebih baik itu, kita tidak bisa bergerak ibarat biasanya. Untuk mengejar sasaran yang telah kita menetapkan sendiri itu, tidak bisa dengan cara bergerak ibarat biasanya.

Sebab, sasaran yang dikejar dengan kecepatan biasa itu bukanlah target; itu cuma harapan, dan harapan itu tidak lebih baik dibanding menipu diri. Harapan ialah obat bius yang dipakai oleh non-ambisius, narkotika yang telah menumpulkan kesadaran mereka dalam kondisinya yang putus asa.

Adalah hal yang mungkin untuk merencanakan masa depan dengan begitu teliti dan terperinci, sehingga ketika planning sudah itu matang, kita menjadi begitu terinspirasi oleh nya, dan menjadi sangat terobsesi.

Tantangannya ialah untuk membiarkan obsesi ini mengobarkan api yang akan menghangatkan talenta dan kemampuan kita hingga ke titik didih, sehingga kita terdorong untuk masuk ke masa depan yang baru.

Saat kita menjadi serius wacana merencanakan masa depan, kita akan segera mendapat laba emosional. Sebab, masa depan itu menggairahkan!

Semakin terang kita melihat masa depan, dan semakin teliti kita mencicipi janji-janjinya, semakin kasatmata perilaku kita, sehingga kita bisa dan akan meraih impian.

Sikap gres inilah yang akan memperlihatkan kita ambisi untuk berkembang dan yakin bahwa kita benar-benar bisa memindahkan gunung.


Baca Juga: Cara Menghapus Semua Status Facebook Secara Masal Otomatis Terbukti Aman

No comments:

Post a Comment