Monday, December 10, 2018

Cara Membiasakan Diri Semoga Selalu Optimis

Anda bisa menanamkan kebiasaan optimis dengan cara mendisplinkan diri untuk hanya memikirkan dan membicarakan apa yang anda inginkan, dan menjauhkan pikiran serta perkataan dari apa yang tidak anda inginkan.

Anda bisa menjadi orang yang optimis, dengan terus menerus memikirkan aksi-aksi apa yang bisa segera dilakukan, semoga semua sasaran penting bisa tercapai. Semakin sibuk anda mengejar target, semakin berenergi dan antusias anda.

Semakin sibuk anda dalam mengejar semua impian dan harapan, semakin cepat anda akan bergerak maju, sampai semakin banyak yang bisa anda selesaikan, dan karenanya semakin senang yang akan anda rasakan.

Earl Nightingale pernah menulis bahwa, "Kebahagiaan itu ialah realisasi progresif dari sebuah impian yang bernilai."

Saat bekerja dari waktu ke waktu, hari demi hari ke arah pencapaian sesuatu yang penting dan bernilai, maka otak anda akan terus mengalirkan enzim endhorpin yang menunjukkan perasaan senang dan bahagia. Sehingga anda jadi merasa lebih positif, kreatif, lebih berenergi dan antusias.

Perasaan faktual tersebut bertindak sebagai reward atau imbalan, yang memotivasi anda semoga terus memikirkan dan melaksanakan agresi yang menggerakkan anda untuk maju semakin cepat, ke arah pencapaian semua mimpi, target, dan harapan.

Berorientasi Hasil

Orang optimis itu sangat berbeda dengan orang pesimis. Orang optimis mempunyai serangkaian "orientasi" atau kecendrungan-kecendrungan umum dari anutan yang menciptakan mereka berbeda dengan orang rata-rata.

Orientasi ini kemudian menjadi suatu kebiasaan, yang akan memacu mereka ke arah kesuksesan dan kebahagiaan. Dan sama menyerupai semua kebiasaan lain, kebiasaan cara berpikir menyerupai ini bisa anda pelajari melalui latihan dan perulangan.

Saat sudah membiasakan diri berpikir menyerupai ini, anda akan menjadi orang yang berbeda. Kebiasaan ini disebut "mental fitness." Sama menyerupai fisik anda yang akan menjadi fit ketika anda rutin berolahraga, mental anda juga akan menjadi fit, positif, dan optimis, ketika anda melatih pikiran untuk berorientasi menyerupai ini.

Memikirkan Masa Depan

Cara berpikir pertama yang dilatih oleh orang optimis ialah berorientasi masa depan, mereka yang membiasakan diri untuk "berangan-angan."

Dalam proses berangan-angan ini, anda menjauhkan pikiran dari situasi ketika ini, kemudian membayangkan masa depan yang tepat bagi diri anda, baik dalam bidang bisnis, keuangan, keluarga, kesehatan, maupun bidang-bidang lainnya.

Anda berkhayal seakan-akan punya "tongkah ajaib," yang bisa mewujudkan visi masa depan anda yang ideal. Dari pada merasa risau dan karam dalam semua duduk kasus yang sedang dihadapi, anda bertanya pada diri sendiri, "Apa yang idealnya saya cita-citakan, dapatkan, atau lakukan dimasa-masa yang akan datang?"

Kemudian anda membiasakan diri melatih anutan "kembali dari masa depan." Yaitu, sehabis membayangkan masa depan yang ideal, anda kembali ke masa sekarang dan bertanya pada diri sendiri, "Apa yang harus saya lakukan, mulai ketika ini, semoga masa depan yang ideal menyerupai bisa terwujud?"

Setelah itu, anda membiasakan diri untuk mempunyai "perspektif jangka panjang." Dari pada hanya fokus ke masa kini, dan aksi-aksi yang hanya menunjukkan kepuasaan sesaat, anda mengalihkan pikiran ke masa depan, untuk mencari tahu apa saja yang anda inginkan, dan kemana anda akan menuju.

Semakin terang bayangan masa depan yang ingin anda wujudkan, semakin baik dan akurat anda dalam mengambil keputusan ketika ini. Saat mengkhayalkan dan melatih anutan jangka panjang, anda jadi lebih bisa untuk menetapkan target-target dan prioritas yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Memikirkan Target-target

Berorientasi sasaran ialah kualitas atau cara berpikir kedua yang dilatih oleh orang-orang optimis dan sukses. Setelah menerima citra terang mengenai masa depan, mereka mengubahnya jadi sebuah sasaran yang detil, spesifik, dan terukur.

Orang-orang yang sukses membiasakan diri menciptakan perencanaan stategis. Mereka menyusun daftar sasaran yang ingin di capai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Lalu, memakai metodologi tujuh langkah penetapan target, untuk menyusun aksi-aksi yang akan dilakukan setiap hari.

Saat anda terbiasa menetapkan sasaran dan menyusun rencana, itu akan terasa natural, sama menyerupai bernapas. Dengan mengikuti proses yang sudah terbukti dalam penetapan target, maka kemungkinan anda untuk mencapainya jadi meningkat sebanyak 1000% atau lebih.

Itu bukan sekedar teori, melainkan telah terbukti. Pada Februari 2003, USA Today melaporkan sebuah penelitian mengenai orang-orang yang setahun sebelumnya telah menetapkan Resolusi Tahun Baru.

Mereka menemukan bahwa dari orang-orang yang telah menetapkan Resolusi Tahun Baru, tapi tidak menuliskannya, hanya 4% yang benar-benar melakukannya. Tapi dari mereka yang menuliskannya, 46% melaksanakannya. Itu berarti terjadi perbedaan sebanyak 1100% dalam tingkat kesuksesan.


Baca Juga: Cara Membuat Auto Refresh / Reload di Blog

No comments:

Post a Comment