Monday, December 10, 2018

Maksimalkan Potensi Anda

Sukses itu ialah target, selebihnya hanyalah tambahan. Semua orang sukses itu sangat berorientasi target. Mereka tahu benar apa yang diinginkan, dan seluruh pikirannya terfokus untuk mencapai sasaran tersebut, setiap hari.

Kemampuan anda untuk tetapkan sasaran ialah skill utama dari kesuksesan. Target melepaskan pikiran-pikiran positif, ide-ide serta energi anda. Tanpa target, anda hanya terseret dan hanyut dalam arus kehidupan. Dengan target, anda akan meluncur menyerupai anak panah, terarah dan sempurna sasaran.

Faktnya adalah, anda mungkin punya jauh lebih banyak potensi alami, dibanding yang bisa anda gunakan, sekalipun anda bisa hidup seratus kali lagi. Apapun yang sudah anda capai ketika ini, itu hanyalah sebagian kecil dari apa yang sesungguhnya mungkin untuk anda.

Salah satu hukum dari kesuksesan itu ialah berikut ini, tidak persoalan dari mana anda berasal; yang penting itu kemana anda akan menuju. Dan kemana anda akan menuju itu sepenuhnya ditentukan oleh diri dan pemikiran anda sendiri.

Target yang terperinci meningkatkan keyakinan diri anda, berbagi kompetensi dan mengalirkan motivasi anda. Seperti yang dikatakan sales trainer Tom Hopkins, Target ialah materi bakar bagi mesin pencapaian.

Menciptakan Dunia Anda Sendiri

Mungkin, inovasi terbesar dalam sejarah insan itu ialah wacana kemampuan pikiran untuk membuat semua aspek dari kehidupan anda. Semua yang anda lihat disekitar, dalam dunia ciptaan insan itu dimulai dengan sebuah pemikiran atau wangsit dari seseorang, sebelum itu bisa diubah ke dalam realitas.

Semua yang ada di dalam hidup anda itu dimulai dari sebuah pemikiran, harapan, impian, atau keinginan, entah yang berada di dalam pikiran anda, atau pikiran orang lain. Pikiran anda itu keatif. Pikiran anda membentuk dan menghipnotis dunia serta semua yang terjadi pada anda.

Kesimpulan terbesar dari agama, filosofi, metafisik, psychologi, dan kesuksesan itu ialah berikut ini: "Anda menjadi apa yang paling sering anda pikirkan."

Dunia diluar diri ada pada risikonya akan mereflesksikan dunia di dalam diri anda, dan mencerminkan kembali pada anda apa yang anda pikirkan. Apapun yang selalu anda pikirkan akan menjadi kenyataan.

Sudah ribuan orang sukses yang ditanya mengenai apa yang paling sering mereka pikirkan. Dan tanggapan mereka umumnya ialah bahwa mereka paling sering memikirkan apa yang mereka inginkan, dan cara mendapatkannya.

Orang yang tidak sukses, tidak senang itu selalu memikirkan dan membicarakan apa yang tidak mereka inginkan. Mereka lebih banyak membicarakan aneka macam persoalan dan kekhawatirannya, dan siapa yang harus disalahkan.

Sedangkan orang-orang yang sukses, menjaga pemikiran dan percakapannya hanya mengenai sasaran yang paling mereka hasratkan. Mereka lebih banyak memikirkan dan membicarakan wacana apa yang mereka inginkan.

Hidup tanpa sasaran yang terperinci itu menyerupai menyetir dalam kabut tebal. Tidak peduli betapapun berpengaruh dan hebatnya kendaraan beroda empat anda, tapi anda hanya bisa mengendarainya dengan pelan, ragu, bergerak bertahap meski jalannya sangat mulus.

Dengan lebih dulu tetapkan target, akan segera menghilangkan kabut sehingga anda bisa fokus dalam menyalurkan seluruh energi dan kemampuan anda. Target yang terperinci membuat anda bisa melangkah diatas percepatan dan melompat lebih jauh ke arah pencapaian aneka macam hal yang anda inginkan.

Fungsi Pencari Target Otomatis

Coba bayangkan latihan berikut ini:

Ambil seekor merpati pos dari tempatnya bertengger, taruh di dalam sangkar, tutupi kandang tersebut dengan kain, taruh kandang itu di dalam kotak, kemudian taruh kotak tersebut di dalam kendaraan beroda empat yang tertutup. Lalu anda bisa membawa kendaraan beroda empat tersebut ribuan mil jauhnya, ke arah manapun.

Jika kemudian anda membuka pintu mobil, mengeluarkan kotak, melepaskan kain epilog sangkar, kemudian mengeluarkan merpati itu dari sangkarnya, maka beliau akan terbang ke udara, berputar tiga kali, kemudian meluncur kembali menuju rumah yang berada ribuan mil jauhnya.

Di bumi ini, tidak ada makhluk lain yang punya kemampuan luar biasa menyerupai ini, kecuali burung merpati dan manusia. Sama menyerupai merpati, anda juga punya kemampuan untuk mencari target, tapi dengan satu pemanis yang spesial.

Saat anda sangat terperinci mengenai sasaran yang ingin dicapai, anda tidak harus tahu dimana dan cara mencapainya. Anda cuma perlu tetapkan apa yang diinginkan, maka anda niscaya akan bergerak ke arah target, dan sasaran anda niscaya akan mulai bergerak ke arah anda.

Hingga akhirnya, diwaktu dan daerah yang tepat, anda dan sasaran tersebut akan bertemu. Karena prosedur yang luar biasa ini berada jauh di dalam pikiran anda, maka anda akan selalu mencapai sasaran anda, apapun itu. Sebab anda bergerak ke arahnya, dan beliau bergerak ke arah anda.

Jika sasaran anda ialah untuk tiba dirumah dan menonton tivi, maka anda hampir niscaya akan selalu mencapainya. Jika sasaran anda ialah membuat kehidupan yang sehat, bahagia, dan sejahtera, maka anda juga niscaya akan mencapainya.

Sama menyerupai komputer, prosedur pencari sasaran anda itu tidak menghakimi. Dia bekerja secara otomatis dan terus menerus, untuk memperlihatkan apa yang anda inginkan, tergantung dari apa yang anda kegiatan ke dalamnya.

Alam tidak peduli mengenai ukuran sasaran anda. Jika anda tetapkan sasaran yang kecil, maka prosedur pencapaian sasaran otomatis anda akan membuat anda bisa mencapai sasaran yang kecil.

Begitu juga jikalau anda tetapkan sasaran yang besar, kemampuan natural ini juga akan membuat anda bisa mencapainya. Ukuran, tingkat keluasaan dan detil-detil dari sasaran yang anda pilih itu sepenuhnya terserah pada anda.

Mengapa Orang Tidak Menetapkan Target?

Berikut ini sebuah pertanyaan yang menarik:

Jika penetapan sasaran itu otomatis, kemudian kenapa hanya sedikit orang yang punya sasaran jelas, tertulis, terukur, terbatas waktu, yang mereka kerjakan setiap hari?

Ini ialah salah satu misteri terbesar dalam kehidupan. Sebagian andal percaya bahwa ada 4 alasan kenapa orang tidak tetapkan target.

1. Target itu Tidak Penting

Yang pertama, orang tidak menyadari pentingnya target.

Jika anda dibesarkan dalam keluarga yang tidak satupun punya target, atau bergaul dengan kelompok yang tidak pernah mendiskusikan sasaran ataupun manfaatnya, maka anda tidak akan pernah tahu bahwa kemampuan untuk tetapkan dan mencapai sasaran itu lebih memilih kesuksesan, dibanding skill lainnya.

Lihat sekitar anda, berapa banyak teman atau anggota keluarga anda yang punya sasaran terperinci dan berkomitmen untuk mencapainya?

2. Mereka Tidak Tahu

Alasan kedua ialah mereka tidak tahu cara melakukannya.

Atau bahkan lebih buruk, banyak orang yang mengira mereka punya target, padahal kenyataannya, yang mereka mempunyai itu hanyalah serangkaian harapan dan impian, contohnya "Ingin bahagia," atau "Ingin menghasilkan banyak uang."

Padahal itu sama sekali bukan target. Itu hanyalah fantasi yang umum bagi semua orang. Target itu tidak sama dengan harapan. Target itu jelas, tertulis, dan spesifik. Target itu bisa dijelaskan pada orang lain dengan gampang dan singkat.

Anda bisa mengukurnya, dan anda tahu jikalau sudah atau belum mencapainya. Adalah hal yang mungkin untuk menerima aneka macam gelar dari universitas terkemuka tanpa pernah mendapatkan pelajaran mengenai cara tetapkan target.

Itu seperti orang-orang yang memilih isi pendidikan dari sekolah dan universitas kita sama sekali buta mengenai pentingnya penetapan sasaran dalam pencapaian kesuksesan hidup di kemudian hari.

Dan tentu, jikalau anda tidak pernah mendengar wacana target, maka anda tidak akan pernah tahu betapa pentingnya sasaran itu bagi semua yang anda lakukan.

3. Takut Gagal

Alasan ketiga kenapa orang tidak tetapkan sasaran ialah alasannya mereka takut gagal. Kegagalan itu menyakitkan. Itu sangat menyakitkan dan menyusahkan, baik secara emosional maupun finansial.

Semua orang pernah mengalami kegagalan. Setiap kali mengalami, mereka bertekad untuk lebih berhati-hati, dan sebisa mungkin menghindari pengalaman kegagalan di masa-masa yang akan datang.

Lalu secara tidak sadar, mereka menyabotase dirinya dengan cara tidak tetapkan sasaran apapun, alasannya tahu mereka mungkin akan gagal. Sehingga akhirnya, mereka menjalani hidup dengan berfungsi dibawah level kemampuan yang sebenarnya.

4. Takut di Tolak

Alasan keempat ialah takut ditolak. Orang takut jikalau mereka tetapkan sasaran kemudian gagal, maka orang lain akan mengkritik atau mengejek. Inilah salah satu alasan, kenapa ketika mulai tetapkan target, anda harus merahasiakannya.

Jangan beritahu siapapun. Biarkan mereka melihatnya menurut hasil yang anda peroleh, tapi jangan lebih dulu memberitahu mereka. Sebab, apa yang tidak mereka ketahui, itu tidak bisa menyakiti anda.


Baca Juga: Pengertian, Ciri-ciri dan Pola Kalimat Deduktif dan Induktif

No comments:

Post a Comment